Waspada! Tomcat Beracun Merajalela di Konut, Jika Kena Kulit Bisa Luka dan Melepuh

Serangga Tomcat

Indosultra.Com, Konawe Utara-Serangga tomcat beracun merjalela diwilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut) Sulawesi Tenggara (Sultra). Hewan sejenis semut merah ini, membuat masyarakat diwilayah itu cemas dan khawatir. Sebab, racunnya sangat membahayakan.

Berapa warga khususnya area Kecamatan Lasolo, Konut telah menjadi korban hewan yang juga biasa disebut semut semai ini. Racun yang dikeluarkan dari dalam tubuhnya membuat kulit luka dan melepuh seperti luka bakar. Kondisi itu membuat penderitanya kesakitan.

“Awalnya agak gatal kemerahan, lama-lama luka dan melepuh seperti habis terbakar disertai rasa sakit,”Rheza salah satu korban serangga tomcat, Sabtu (7/11/2020).

Luka melepuh bagian tangan dan leher akibat terkena racun tomcat

Mengenali semut semai atau tomcat (Paederus littoralis).

Dilansir dari www.sehatq.com, serangga kecil ini memiliki ukuran tubuh 7-8 milimeter dengan warna tubuh khas, yaitu berwarna belang-belang oranye dan hitam serta memiliki sayap. Sekilas kelihatan tidak berbahaya, tetapi kenyataannya serangga ini bisa melukai kulit.

Umumnya, tomcat hidup di area aliran air dan saluran drainase. Ketika hujan deras atau banjir, tomcat dapat berpindah ke area yang lebih kering. Bahkan, mungkin tak terkecuali masuk ke dalam rumah.

Pada siang hari, tomcat bisa berjalan di atas tanah, dengan sayap yang disembunyikan sehingga terlihat menyerupai semut. Sementara, saat malam hari, tomcat dapat dijumpai di area yang banyak cahaya.

Jika merasa terganggu, hewan tersebut akan menaikkan ekor belakangnya yang mirip kalajengking. Tomcat memiliki racun yang berbahaya bagi manusia. Penyebaran racunnya bukan melalui gigitan seperti nyamuk, semut, atau serangga lainnya karena tomcat tidak menggigit.

Tomcat akan mengeluarkan racun dari tubuhnya ketika mereka terancam atau terganggu. Tomcat juga senang mengeluarkan cairan racunnya di atas benda-benda yang dilaluinya seperti handuk, seprei, baju, atau benda lainnya.

Jika tubuh atau kulit kita terkena racunnya, maka akan timbul luka yang rasanya seperti terbakar. Kita akan kesakitan dan merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, jika melihat serangga ini, jangan coba-coba untuk menyentuhnya, apalagi memencet atau menghancurkannya karena serangga ini akan mengeluarkan racun yang berbahaya.

Apa yang mesti kita lakukan ketika melihat tomcat

Untuk mengusir tomcat, bisa dengan cara meniup tomcat ke tempat lain lalu ambil dengan tisu, kertas, atau plastik. Setelah itu, buang ke tempat sampah selain itu, kita juga bisa menyemprotkan pembasmi serangga supaya tomcat itu mati.

Area kulit yang terkena racun tomcat akan tetap iritasi, melepuh, dan nyeri selama 10 hari. Apabila tomcat melepas racun di tangan, atau berada di dekat sendi tubuh, maka racun tersebut dapat menyebar ke area tubuh lainnya. Selain pada kulit, racun tomcat pada juga biaa mengenai area mata. Jika ini terjadi, bisa mengalami iritasi, bahkan infeksi mata atau konjungtivitis.

Cara mengobati luka terkena racun tomcat

1. Pertolongan pertama gigitan tomcat adalah segera cuci area tubuh dan kulit yang yang terkena racun tomcat menggunakan sabun dan air bersih untuk meminimalisir masuknya racun masuk ke dalam kulit atau tubuh.

2. Kompres pakai air dingin menggunakan kain bersih juga bisa menjadi pertolongan pertama gigitan tomcat. Jangan pakai es batu. Langkah ini dapat membantu meringankan kemerahan, pembengkakan, dan nyeri. Lakukan langkah ini selama 10-15 menit dan ulangi tergantung kebutuhan.

3. Mengoleskan lidah buaya juga dapat menjadi pilihan pertolongan pertama akibat racun tomcat dengan segera. Gel lidah buaya segar langsung dari tanamannya ke area kulit atau tubuh. Apabila tanaman aloe vera tidak tersedia, kita bisa mengoleskan produk gel yang terbuat dari lidah buaya murni.

4. Jika merasa nyeri dan gatal, kita bisa mengoleskan krim antihistamin, seperti lation calamine pada area kulit yang terpapar racun tomcat. Juga bisa dilakukan dengan cara alami dengan mengoleskan campuran air dan soda kue (baking soda). Serta, bisa diobati dengan salep acyclovir 5%, hydrocortisone 1%, atau salep betamethasone.

Salep itu, bisa diperoleh diapotek terdekat. Namun, apabila luka akibat racun tomcat terasa sangat nyeri, kita bisa memeriksakannya ke dokter.***

Laporan: Zam

Koran indosultraKoran indosultra