3 Daerah di Sultra Diimbau Waspada Bencana Banjir Hingga Longsor

Sultra Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang Hingga 2022
Ilustrasi

Indosultra.com, Kendari – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Ranomeeto, mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim di tiga wilayah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Bencana hidrometeorologi banjir hingga longsor berpotensi terjadi di 3 daerah yakni, Kolaka Utara (Kolut), Konawe Utara (Konut), dan Kabupaten Konawe.

Kepala stasiun BMKG Ranomeeto, Aris Yunatas menjelaskan bahwa peringatan tersebut dikeluarkan, akibat tingginya potensi curah hujan di wilayah tersebut.

“Ya kami pada tanggal 30 ya, sudah melakukan rilis terkait dengan peringatan dini di tiga kabupaten. Tiga kabupaten itu meliputi kabupaten Kolaka Utara, Konawe Utara dan Konawe,”kata Aris Yunatas, saat dihubungi via telepon seluler, Selasa (2/8/2022).

Hujan lebat diperkirakan selama 3 hari mulai 31 juli hingga 2 Agustus 2022 hari ini, dengan potensi bencana hidrometeorologi (banjir) dan penyebab hujan lebat yaitu adanya anomali cuaca di wilayah Sultra cukup tinggi

“Yang pertama, suhu muka laut yang cukup hangat memicu pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulus Nimbus). Ditambah lagi kelembaban pada ketinggian 850 mb di atas 95 persen, Kedua MJO (maden julian oscilation) aktif di wilayah indonesia (maritim continen) Sultra, sehingga meningkatkan awan awan konvektif diwilayah sultra khususnya 3 kabupaten tadi dan ketiga adanya penumpukan massa udara (shearline) di wilayah Sultra yang menimbulkan potensi pertumbuhan awan konvektif,” terangnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa
terkait peringatan dini cuaca buruk di 3 kabupaten yaitu kabupaten Konawe, Kolut dan Konut, pihaknya sudah melakukan rilis informasi dengan media baik RRI, Media Digital, serta live dengan stasiun TV lokal Sultra, termasuk menyurati koordinator BMKG Sultra serta tiga bupati di wilayah itu.

“Khusus di kabupaten Konawe Utara dari tanggal 31 Juli 2022 ada beberapa daerah aliran sungai Landawe meluap, dan peringatan cuaca ekstrim ini sudah ditindak lanjuti oleh pak bupati Konut dengan meningkatkan status awas untuk kejadian bencana banjir, dan kami juga sampaikan jumlah curah hujan di 3 kabupaten tersebut,”jelasnya.

Terkait potensi bencana terjadi di beberapa daerah lainnya, Aris menambahkan bahwa saat ini pihaknya masih fokus pada tiga kabupaten tersebut, walaupun memang potensi hidrometeorologi akibat tingginya curah hujan yaitu banjir bandang atau longsor.

“Untuk sementara yang peringatan dini ini lebih kepada 3 kabupaten itu, meskipun misalkan Kota Kendari juga diguyur hujan tapi memang potensi banjirnya kan lebih difokuskan kepada 3 kabupaten itu,”ungkapnya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat khususnya di 3 kabupaten tersebut untuk tetap waspada dan terus melihat informasi yang diberikan BMKG. “Terkait dengan potensi hujan yang ekstrim terjadi di Kabupaten tersebut sehingga mereka lebih waspada dalam menghadapi bencana hidrometeorologi,”imbaunya. (b)

Laporan: Ramadhan

Koran indosultraKoran indosultra